Repost: http://heejao.com/blog/artikel/mengenal-hidroponik
Hidroponik sendiri, sampai saat ini
sudah dikembangkan menjadi beberapa macam. Yaitu Aeroponik, NFT, Rakit
apung, Wick, Ebb and Flow, dan Fertigasi.
- Wick
Sistem hidroponik menggunakan sumbu yang
dipasangkan ke media/pot tanaman, sumbu ini berfungsi untuk mengalirkan
larutan nutrisi dari bawah (penampung) ke atas (akar tanaman). Sistem
ini merupakan sistem yang paling mudah, dan murah, dan sangat cocok
untuk tahap belajar. :)
- Rakit apung
Dikenal dengan istilah Raft system, FHS (Floating Hydroponic System), atau Water culture system.
Prinsip sistem hidroponik ini yaitu tanaman ditanam dalam keadaan
diapungkan tepat di atas larutan nutrisi, biasanya menggunakan styrofoam
sebagai penopangnya. Sistem ini menggunakan aerator (semacam alat
pemompa udara) yang dialirkan di dalam larutan nutrisi, bertujuan untuk
memberi pasokan udara pada akar tanaman.
- NFT (Nutrient Film Technique)
Sistem hidroponik dengan pemberian
nutrisi berupa aliran air yang tipis. Aliran tipis ini dialirkan
sepanjang perakaran tanaman, dan biasanya dialirkan (menggunakan pompa
air) dengan jangka dan jeda waktu tertentu, sehingga aliran nutrisi dan
udara akan terus tersirkulasi dengan seimbang.
- Ebb and Flow
Sistem hidroponik ini juga dikenal dengan istilah Flood and Drain system,
atau sistem pasang surut. Maksudnya, tanaman dialiri nutrisi pada waktu
tertentu (pasang), kemudian nutrisi dialirkan keluar pada waktu
tertentu (surut).
- Fertigasi
Sering dikenal dengan istilah Drip irrigation
atau irigasi tetes. Sistem hidroponik ini menggunakan prinsip irigasi
tetes untuk mengalirkan nutrisinya. Yaitu aliran nutrisi dialirkan
melalui selang irigasi dan disiramkan pada tanaman dalam bentuk tetesan
air (menggunakan dripper) yang sudah diatur dalam selang waktu
tertentu, sehingga nutrisi yang dialirkan bisa optimal dan memenuhi
kebutuhan nutrisi tanaman. Pada sistem ini, aliran nutrisi dialirkan
secara terbuka, artinya larutan nutrisi tidak dialirkan kembali ke bak
penampung, sehingga pengaturan waktu dan frekuensi penyiraman sangat
diperlukan dan dilakukan secara cermat agar pemberian nutrisi dapat
efisien tanpa ada nutrisi yang terbuang. Sistem ini biasanya digunakan
pada tanaman sayuran buah (tomat, paprika, cabe, terong, dll) yang
memiliki ukuran yang tinggi dan cukup lebat.
- Aeroponik
Sistem hidroponik dengan posisi tanaman dalam keadaan menggantung, pemberian nutrisi menggunakan sprayer nozzle/kabut.
Kabut disemprotkan pada bagian akar sehingga terserap oleh akar tanaman
dalam bentuk partikel-partikel mikro. Sistem ini merupakan sistem yang
paling canggih saat ini, serta harga peralatan-peralatannya pun cukup
mahal. :)
Yang butuh peralatan Hidroponik silakan hub chasiapro@gmail.com. Murah deh.... @Trims Prabowo JOgja
BalasHapus