Sabtu, 26 April 2014

Pengertian Hidroponik

Repost: http://id.wikipedia.org/wiki/Hidroponik


Hidroponik (hydroponic) berasal dari kata Yunani yaitu hydro yang berarti air dan ponos yang artinya daya. Hidroponik juga dikenal sebagai soilless culture atau budidaya tanaman tanpa tanah. Jadi hidroponik berarti budidaya tanaman yang mamanfaatkan air dan tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam atau soilles. Pemilihan jenis tanaman yang akan dibudidayakan untuk skala usaha komersial harus diperhatikan. Sebagai contoh jenis tanaman yang mempunyai nilai jual di atas rata-rata, yaitu: a. Paprika b. Tomat c. Timun Jepang d. Melon e. Terong Jepang f. Selada
Selain jenis tanaman di atas, banyak lagi yang dapat dibudidayakan dengan teknik hidroponik apabila dilakukan hanya pada kegiatan hobi saja.
Bertanam dengan sistem hidroponik, dalam dunia pertanian bukan merupakan hal yang baru. Namun demikian hingga kini masih banyak masyarakat yang belum tahu dengan jelas bagaimana cara melakukan dan apa keuntungannya. Untuk itu dalam tulisan ini akan dipaparkan secara ringkas dan praktis bertanam dengan cara hidroponik. Dalam kajian bahasa, hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan ponos yang berarti kerja. Jadi, hidroponik memiliki pengertian secara bebas teknik bercocok tanam dengan menekankan pada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman, atau dalam pengertian sehari-hari bercocok tanam tanpa tanah. Dari pengertian ini terlihat bahwa munculnya teknik bertanam secara hidroponik diawali oleh semakin tingginya perhatian manusia akan pentingnya kebutuhan pupuk bagi tanaman.
Dimanapun tumbuhnya sebuah tanaman akan tetap dapat tumbuh dengan baik apabila nutrisi (hara) yang dibutuhkan selalu tercukupi. Dalam konteks ini fungsi dari tanah adalah untuk penyangga tanaman dan air yang ada merupakan pelarut unsur hara (nutrisi), untuk kemudian bisa diserap tanamanan. Dari pola pikir inilah yang akhirnya melahirkan teknik bertanam dengan hidroponik, dimana yang ditekankan adalah pemenuhan kebutuhan nutrisi (hara) sebagaimana yang telah disampaikan dimuka.

Cara Penanaman

Repost:  carapedia.com/menanam_hidroponik_info671.html


Apabila semua bahan sudah siap, pertama-tama ambil kawat kasa nilon letakkan didasar pot. Kemudian masukkan pecahan batu bata selapis, di atasnya diberi batu apung dan batu zeolit hingga sepertiga bagian dari pot yang digunakan. Setelah itu, ambil tanaman yang siap dipindahkan dari polybag ke pot, caranya bersihkan akar tanaman yang selama ini sudah tumbuh di polybag tersebut dengan cara melarutkan media tanamnya (tanah) kedalam air. Setelah akar-akarnya kelihatan bersih, kemudian kita amati kembali akar tersebut. Bila ditengarai ada akar yang rusak ataupun terlalu panjang (disesuaikan dengan besarnya tanaman maskot dan pot) sebaiknya dipotong. Demikian juga untuk daunnya, apabila terlalu rimbun perlu untuk dikurangi. Kemudian bibit ditanam dalam pot yang sudah terisi bahan sepertiga bagian dan lanjutkan penambahan media tanam hingga dua pertiga bagian pot. Langkah selanjutnya isilah pot bertingkat tersebut dengan nutrisi yang dibutuhkan (sesuai paparan dibawah). Sedang untuk pertama kalinya, tanaman perlu pengerudungan dengan plastik transparan selama dua minggu, letakkan ditempat yang teduh.
Adapun cara menanam hidroponik adalah sebagai berikut:
# Pembibitan
Sangat disarankan untuk menggunakan bibit hibrida supaya mutu buah/sayur yang dihasilkan cukup optomal
# Penyemaian
Penyemeaian sistem hidroponik bisa menggunakan bak dari kayu atau plastik. Bak tersebut berisi campuran pasir yang sudah diayak halus, sekam bakar, kompos dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1:1. Semua bahan tersebut dicampur rata dan dimasukkan ke dalam bak dengan ketinggian sekitar 7cm. Masukkan biji tanaman dengan jarak 1x1,5 cm. Tutup tisue/karung/kain yang telah dibasahi supaya kondisi tetap lembab. Lakukan penyiraman hanya pada saat media tanam mulai kelihatan kering. Buka penutup setelah biji berubah menjadi kecambah. Pindahkan ke tempat penanaman yang lebih besar bila pada bibit telah tumbuh minimal 2 lembar daun.

# Persiapan media tanam
Syarat media tanam untuk hidroponik adalah mampu menyerap dan menghantarkan air, tidak mudah busuk, tidak mempengaruhi pH, steril, dll. Media tanam yang bisa digunakan dapat berupa gambut, sabut kelapa, sekam bakar, rockwool (serabut bebatuan). Kemudian isi kantung plastik, polibag, pot plastik, karung plastik, atau bantalan plastik dengan media tanam yang sudah disiapkan.
# Pembuatan green house
bercocok tanam secara hidroponik mutlak membutuhkan green house. Green house bisa dibuat dari rangka besi, rangka bambu, atau rangka kayu.
Green house ini bisa digunakan untuk menyimpan tanaman kita pada saat tahap persemaian ataupun pada saat sudah dipindah ke media tanam yang lebih besar.
# Pupuk
Karena media tanam pada sistem hidroponik hanya berfungsi sebagai pegangan akar dan perantara larutan nutrisi, untuk mencukupi kebutuhan unsur hara makro dan mikro perlu pemupukan dalam bentuk larutan yang disiramkan ke media tanam
Kebutuhan pupuk pada sistem hidroponik sama dengan kebutuhan pupuk pada penanaman sistem konvensional.
# Perawatan tanaman
Perawatan pada sistem hidropinik pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan perawatan pada penanaman sistem konvensional seperti pemangkasan, pembersihan gulma, penyemprotan pupuk daun

Kamis, 24 April 2014

Sistem Hidroponik

Repost: http://heejao.com/blog/artikel/mengenal-hidroponik

Hidroponik sendiri, sampai saat ini sudah dikembangkan menjadi beberapa macam. Yaitu Aeroponik, NFT,  Rakit apung, Wick, Ebb and Flow, dan Fertigasi.
  • Wick
Sistem hidroponik menggunakan sumbu yang dipasangkan ke media/pot tanaman, sumbu ini berfungsi untuk mengalirkan larutan nutrisi dari bawah (penampung) ke atas (akar tanaman). Sistem ini merupakan sistem yang paling mudah, dan murah, dan sangat cocok untuk tahap belajar. :)
wick
Wick
  • Rakit apung
Dikenal dengan istilah Raft system, FHS (Floating Hydroponic System), atau Water culture system. Prinsip sistem hidroponik ini yaitu tanaman ditanam dalam keadaan diapungkan tepat di atas larutan nutrisi, biasanya menggunakan styrofoam sebagai penopangnya. Sistem ini menggunakan aerator (semacam alat pemompa udara) yang dialirkan di dalam larutan nutrisi, bertujuan untuk memberi pasokan udara pada akar tanaman.
rakit-apung
Rakit apung
  • NFT (Nutrient Film Technique)
Sistem hidroponik dengan pemberian nutrisi berupa aliran air yang tipis. Aliran tipis ini dialirkan sepanjang perakaran tanaman, dan biasanya dialirkan (menggunakan pompa air) dengan jangka dan jeda waktu tertentu, sehingga aliran nutrisi dan udara akan terus tersirkulasi dengan seimbang.
nft
NFT (Nutrient Film Technique)
  • Ebb and Flow
Sistem hidroponik ini juga dikenal dengan istilah Flood and Drain system, atau sistem pasang surut. Maksudnya, tanaman dialiri nutrisi pada waktu tertentu (pasang), kemudian nutrisi dialirkan keluar pada waktu tertentu (surut).
ebb-and-flow
Ebb and Flow
  • Fertigasi
Sering dikenal dengan istilah Drip irrigation atau irigasi tetes. Sistem hidroponik ini menggunakan prinsip irigasi tetes untuk mengalirkan nutrisinya. Yaitu aliran nutrisi dialirkan melalui selang irigasi dan disiramkan pada tanaman dalam bentuk tetesan air (menggunakan dripper) yang sudah diatur dalam selang waktu tertentu, sehingga nutrisi yang dialirkan bisa optimal dan memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman. Pada sistem ini, aliran nutrisi dialirkan secara terbuka, artinya larutan nutrisi tidak dialirkan kembali ke bak penampung, sehingga pengaturan waktu dan frekuensi penyiraman sangat diperlukan dan dilakukan secara cermat agar pemberian nutrisi dapat efisien tanpa ada nutrisi yang terbuang. Sistem ini biasanya digunakan pada tanaman sayuran buah (tomat, paprika, cabe, terong, dll) yang memiliki ukuran yang tinggi dan cukup lebat.
fertigasi
Fertigasi
  • Aeroponik
Sistem hidroponik dengan posisi tanaman dalam keadaan menggantung, pemberian nutrisi menggunakan sprayer nozzle/kabut. Kabut disemprotkan pada bagian akar sehingga terserap oleh akar tanaman dalam bentuk partikel-partikel mikro. Sistem ini merupakan sistem yang paling canggih saat ini, serta harga peralatan-peralatannya pun cukup mahal. :)
aeroponik
Aeroponik
aeroponik-vertikultur
Aeroponik Vertikultur

KEUNTUNGAN

Repost: https://www.facebook.com/HidroponikGOODPLANT/info


Ditinjau dari tiga aspek, yaitu :

1) Keuntungan secara teknologis
Keuntungan yang bisa didapat, produk hidroponik lebih terjamin kebebasannya dari hama penyakit yang berada di dalam tanah, hidroponik menggunakan metode kerja yang lebih praktis dan tepat guna, memungkinkan menanam suatu jenis tanaman di luar musim tanam, sehingga secara komersial mempunyai harga jual yang lebih baik, dan hidroponik mampu memanfaatan lahan sempit atau kritis dan tidak produktif.


2) Kuntungan secara ekonomis
Dapat menjadi sumber peningkatan penghasilan dan profesi, meningkatkan pemenuhan sumber pengadaan gizi masyarakat dan keluarga jika diusahakan dalam skala besar dapat meningkatkan ekspor yaitu produk hortikultura segar dan berkualitas tinggi.


3) Keuntungan bagi lingkungan dan sosial
Dapat dijadikan sarana pendidikan pertanian modern, memperindah lingkungan, dan mengesankan dunia pertanian yang bersih, dapat menimbulkan gairah usaha mandiri, menciptakan lapangan pekerjaan, bisa menjadi tempat berkreasi orang-orang lanjut usia, dan merupakan usaha agribisnis di perkotaan tanpa mencemari lingkungan.

VIDEO.


 

Copyright @ 2013 HIDROPONIK.